“Bukan itu saja, kesuksesannya juga ditopang berbagai UMKM & SDM lokal berkualitas yang menjadi suplayer spare part sepedanya,” imbuh Dedi.
Menurut penuturan kang Yudi, untuk kebutuhan sparepartnya usaha sepeda lipatnya diperoleh dari sekitar 5 produsen sparepart lokal.
Sedangkan yang tidak ada produksi lokalnya barulah Yudi mencarinya dari Taiwan dan China.
Menurut Dedi, dengan tujuan yang baik dan mulia yang bukan semata-mata bisnis biasa, dirinya optimis usaha yang dirintis Yudi Yudiantara itu bakal berkembang pesat.
Seperti diketahui, sepeda Kreuz karya Yudi menjadi perhatian publik setelah orang nomor satu di negeri ini, Presiden Joko Widodo memamerkan sepeda itu lewat unggahan di Instagram resminya.
Kesuksesan Kreuz mendobrak industri sepeda tanah air tentu membutuhkan perjuangan yang tidak kecil.
Yudi awalnya mendirikan Kreuz sebagai penyedia aksesoris pesepeda, sekitar 2018 lalu.