“Tiap minggu kami merilis berita bohong di Jabar untuk dijadikan referensi agar kita bisa kondusif dalam membangun Jabar,” tuturnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jabar menggagas Jabar Digital Service. Unit yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar ini mempekerjakan generasi muda untuk membuat aplikasi yang memudahkan pelayanan.
Ada juga unit kerja kemanusiaan bernama Jabar Quick Response. Setengah dari jumlah keseluruhan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam unit tersebut merupakan relawan yang menampung pengaduan warga seperti rumah roboh, tidak sanggup membayar biaya rumah sakit, dan kebencanaan.
“Itu adalah contoh penerapan dynamic government, siapapun bisa masuk dalam pemerintahan dan ikut membangun Jabar,” ucap Kang Emil.
Setalah memaparkan inovasi Jabar, Kang Emil menegaskan bahwa semangat Jabar adalah membawa perubahan.
“Apakah nanti diapresiasi oleh sebuah penghargaan atau tidak bukanlah tujuan utama, tetapi tugas pemimpin adalah membawa perubahan dan mengakselerasi pembangunan,” ujarnya. (jbr)